Selektor generik
Cocok hanya
Cari judul
Cari konten
Pemilih Tipe Pos
+86 18027135323
Terjemahan
oleh Transposh - translation plugin for wordpress
Berita Perdagangan

Insentif EV Baru Indonesia Bertujuan untuk Menarik BYD dan Tesla

2023-07-26
Wang, Autochina
2 Min baca
4492 tampilan

Menurut laporan terbaru dari media asing, Indonesia saat ini sedang menyelesaikan serangkaian insentif baru yang bertujuan untuk menarik investasi dari produsen mobil listrik. Menteri Senior RI, Luhut Pandjaitan, diungkapkan pada bulan Juli 25 bahwa pemerintah secara aktif terlibat dalam negosiasi dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Tesla dan BYD.

BYD Tang EV

Luhut Pandjaitan, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Indonesia, Pengumuman tersebut disampaikan dalam konferensi nikel yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia. Ia menyebutkan bahwa insentif yang akan datang akan dirancang agar mampu bersaing dengan penawaran dari pesaing regional lainnya seperti Thailand dan Vietnam. Namun, rincian spesifik tentang insentif belum diberikan.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berupaya menarik produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di negaranya. Salah satu daya tarik utama bagi perusahaan-perusahaan ini adalah cadangan nikel Indonesia yang melimpah, bahan baku penting untuk baterai kendaraan listrik.

Terlepas dari upaya yang dilakukan Indonesia, beberapa pembuat mobil, termasuk BYD, telah memilih untuk berinvestasi di Thailand, yang berfungsi sebagai hub otomotif Asia Tenggara. Menanggapi hal ini, Luhut mengungkapkan, “Kami sedang dalam tahap akhir merancang insentif untuk investasi kendaraan listrik di Indonesia. Langkah-langkah yang diusulkan saat ini sedang menunggu persetujuan dari Presiden Indonesia Joko Widodo.”

Tiongkok juga telah menerapkan serangkaian kebijakan preferensial untuk meningkatkan industri kendaraan listriknya, termasuk subsidi hingga US$500 miliar untuk setiap kendaraan listrik yang diproduksi di dalam negeri dan pengurangan pajak pertambahan nilai atas kendaraan listrik murni dari 11% ke 1%.

Selanjutnya, Luhut mengungkapkan pertemuannya yang akan datang dengan para eksekutif BYD di Chengdu, Tiongkok pada bulan Juli 27, dan berencana untuk bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk di California, AS pada bulan Agustus 3.

Perlu dicatat bahwa Indonesia telah aktif merayu Tesla selama beberapa tahun, berharap untuk mengamankan pendirian pusat produksi kendaraan listrik di dalam negeri. Namun, Tesla telah terlibat dalam negosiasi dengan pejabat India untuk investasi di pabrik kendaraan listrik.

Dengan optimasi ini, kontennya harus lebih relevan untuk Google SEO dan menarik traffic dari pengguna yang mencari informasi terkait upaya Indonesia menarik Tesla dan BYD untuk investasi kendaraan listrik.

Wang, Autochina